Translate

Sabtu, 28 Maret 2015

8 HAL TENTANG KOTA ENDE (EAST NUSA TENGGARA)

8 HAL TENTANG KOTA ENDE YANG WAJIB KAMU TAHU!

Perpaduan dari budaya timur dan barat telah membuat kota Ende berkembang menjadi sebuah kota yang unik. Karakter ende merupakan perpaduan dari budaya yang dicampur bersama-sama untuk menciptakan masyarakat yang menarik. dan Semangat kekeluargaan yang datang dari nenek moyang Melayu mereka, sikap religius dari pengaruh bangsa portugal dan hubungan keluarga yang erat.

Campuran beragam budaya akan sangat terasa berbeda bagi kebanyakan orang asing
Yang berkunjung ke kota Ende Namun dengan sedikit waktu dan usaha, orang-orang asing akan segera dapat mengerti dan menghargai karakter yang berbeda dari penduduk Ende beserta pandangan positif mereka tentang kehidupan.
Berikut ini beberapa perbedaan culture yang mungkin dihadapi orang-orang asing saat berada di kota Ende





1. BAHASA DI KOTA ENDE
tiga bahasa resmi yang digunakan di kota Ende adalah bahasa indonesia dan  dua bahasa daerah Ende dan Lio Bahasa Ende dan Lio adalah bahasa daerah di kota ini, sedangkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara luas digunakan sebagai pengantar dalam pendidikan tinggi dan bisnis formal.

2. KOMUNIKASI DI KOTA ENDE
Komunikasi di kota Ende sering menggunakan gerakan mata, bibir, dan tangan untuk menyampaikan berbagai pesan. Alis terangkat dan senyum mengartikan kata "halo, hai “atau "ya" dalam menjawab pertanyaan. Kontak mata yang konstan antara laki-laki dianggap sebagai gerakan yang agresif. Kota Ende mempunyai penekanan penting untuk menggunakan bahasa yang sopan dalam percakapan, Pertanyaan-pertanyaan tidak sopan harus dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

Orang-orang Ende menghormati harga diri orang lain, sehingga mereka tidak pernah mengkritik atau berdebat dengan orang secara terbuka. Kebanyakan laki-laki Ende ketika diremehkan akan selalu berjuang mempertahankan kebanggaan mereka atau harga diri mereka. Hindari topik-topik pembicaraan provokatif seperti politik, agama,dan korupsi. Orang-orang Ende menyukai percakapan sehari-hari tentang keluarga mereka.

Sebagai tanda hormat, orang-orang Ende akan menyebut orang yang jauh lebih tua dari mereka dengan “Eja”,”Kae” atau “Nara”. Mereka tidak menyebut orang yang lebih tua dengan nama kecil mereka, tetapi menggunakan kata-kata seperti “Ema” “baba” yang menunjukkan rasa penghormatan.

3. PAKAIAN DI KOTA ENDE
Masyarakat Ende pada umumnya berpakaian sesuai aturan dan sangat rapi juga seragam jika pergi bekerja, bukan hanya tampak pada pada anak sekolah saja tapi pada semua pegawai swasta maupun pegawai pemerintah daerah ende

4. PEREMPUAN DI KOTA ENDE
Ende mempunyai masyarakat matriarkal yakni sangat menghormati perempuan dalam kehidupan keluarga. Perempuan memiliki hak-hak sosial dan politik yang sama dengan laki-laki dan sering memegang posisi tinggi di dunia politik dan bisnis.

5. PERTEMUAN & SALAM DI KOTA ENDE
Dalam pertemuan formal, orang asing harus selalu menyapa orang tertua atau terpenting terlebih dahulu. Jabat tangan adalah bentuk salam yang paling umum di Kota Ende

6. AGAMA DI ENDE
Dengan segudang pengaruh asing, aspek spiritual di Ende juga telah menerima adanya diversifikasi. Dua agama utama di Ende adalah Islam dan Kristen. Hingga saat ini, mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma. Umat Islam banyak tinggal di bagian selatan Kota Ende


7. KEBIASAAN SOSIAL & KESOPANAN DI KOTA ENDE
Orang-orang asing di Ende sering mendapat pemakluman karena kurangnya pengetahuan mereka tentang kebiasaan dan kesopanan penduduk setempat. Jadi sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku tentang kebiasaan masyarakat Ende karena topik ini penting dalam kehidupan sehari-hari.

Kamu juga dapat meminta teman asli Ende untuk menjelaskan permasalahan ini. Di Ende, menjaga kehormatan adalah salah satu isu yang paling penting dalam kehidupan sosial. Ketika berada dalam situasi yang memalukan atau menyinggung kehormatan mereka, orang Ende biasanya hanya tertawa atau mencoba untuk mengubah obyek pembicaraan untuk menyembunyikan kecanggungan, dan tidak tanggung-tanggung mereka akan pergi meninggalkan anda.

8. MAKAN DI ENDE
Orang-orang Ende sangat menyukai budaya makan dan minum bersama. Selama berada di Ende, orang asing pasti akan diundang untuk jamuan makan. Kebiasaan makan masyarakat Ende sangat mirip dengan orang-orang portugal, jepang dan cina. Dalam beberapa jamuan makan di restoran, secara umum orang-orang Ende akan memesan berbagai menu makanan dan berbagi lauk pauk yang ada di meja makan. Pastikan untuk mengambil beberapa jenis lauk dan memberitahu penjamu makan bahwa rasanya lezat.

Kebanyakan orang Ende-Lio di daerah pedesaan masih terbiasa makan dengan tangan mereka. Jangan berbicara saat makan,dan bersendawa atau pun buang angin, jika terpaksa minta maaflah terlebih dahulu, karena itu dianggap sangat tidak sopan di meja makan,

Jika orang asing menjamu tamu Ende atau teman-temannya, jangan meninggalkan meja sampai semua orang telah selesai makan. Apabila orang asing diundang oleh keluarga orang Ende untuk makan malam bersama di rumah mereka, pastikan untuk tidak duduk di ujung meja karena biasanya posisi tersebut diperuntukkan bagi tuan rumah. dan jangan segan untuk mengucapkan kata terima kasih, karena mereka akan sangat menghargai hal itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar