Perpaduan dari budaya timur dan barat telah
membuat kota Ende berkembang menjadi
sebuah kota yang unik. Karakter ende merupakan perpaduan dari budaya yang dicampur
bersama-sama untuk menciptakan masyarakat yang menarik. dan Semangat kekeluargaan yang datang dari nenek moyang Melayu mereka, sikap
religius dari pengaruh bangsa portugal dan hubungan keluarga yang erat.
Campuran beragam budaya akan sangat terasa berbeda bagi kebanyakan orang asing
Yang berkunjung
ke kota Ende Namun dengan sedikit
waktu dan usaha, orang-orang asing akan segera dapat mengerti dan menghargai karakter
yang berbeda dari penduduk Ende beserta pandangan positif mereka tentang kehidupan.
Berikut ini beberapa
perbedaan culture yang mungkin
dihadapi orang-orang asing saat berada di kota Ende
1. BAHASA DI KOTA ENDE
tiga bahasa resmi yang digunakan di kota
Ende adalah bahasa indonesia dan dua bahasa daerah Ende dan Lio Bahasa Ende dan Lio adalah bahasa daerah di kota ini, sedangkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris secara luas digunakan sebagai
pengantar dalam pendidikan tinggi dan bisnis formal.
2. KOMUNIKASI DI KOTA ENDE
Komunikasi di kota Ende sering menggunakan gerakan mata, bibir, dan
tangan untuk menyampaikan berbagai pesan. Alis terangkat dan senyum mengartikan
kata "halo, hai “atau "ya"
dalam menjawab pertanyaan. Kontak mata yang konstan antara laki-laki dianggap
sebagai gerakan yang agresif. Kota Ende mempunyai penekanan penting untuk menggunakan bahasa yang sopan
dalam percakapan, Pertanyaan-pertanyaan tidak sopan harus
dihindari dalam kehidupan sehari-hari.
Orang-orang Ende menghormati harga diri orang lain, sehingga
mereka tidak pernah mengkritik atau berdebat dengan orang secara terbuka.
Kebanyakan laki-laki Ende ketika diremehkan
akan selalu berjuang mempertahankan kebanggaan mereka atau harga diri mereka. Hindari
topik-topik pembicaraan provokatif seperti politik, agama,dan korupsi. Orang-orang Ende menyukai percakapan sehari-hari tentang
keluarga mereka.
Sebagai tanda hormat, orang-orang Ende akan menyebut orang yang jauh lebih tua dari
mereka dengan “Eja”,”Kae” atau “Nara”. Mereka tidak menyebut orang yang lebih tua dengan nama kecil
mereka, tetapi menggunakan kata-kata seperti “Ema” “baba” yang menunjukkan rasa penghormatan.
3. PAKAIAN DI KOTA ENDE
Masyarakat Ende pada umumnya berpakaian sesuai aturan dan
sangat rapi juga seragam jika pergi bekerja, bukan hanya tampak pada pada anak
sekolah saja tapi pada semua pegawai swasta maupun pegawai pemerintah daerah
ende
4. PEREMPUAN DI KOTA ENDE
Ende mempunyai masyarakat matriarkal yakni sangat menghormati
perempuan dalam kehidupan keluarga. Perempuan memiliki hak-hak sosial dan
politik yang sama dengan laki-laki dan sering memegang posisi tinggi di dunia
politik dan bisnis.
5. PERTEMUAN & SALAM DI KOTA ENDE
Dalam pertemuan formal, orang asing harus selalu menyapa
orang tertua atau terpenting terlebih dahulu. Jabat tangan adalah bentuk salam
yang paling umum di Kota Ende
6. AGAMA DI ENDE
Dengan segudang pengaruh asing, aspek spiritual di Ende juga
telah menerima adanya diversifikasi. Dua agama utama di Ende adalah Islam dan
Kristen. Hingga saat ini, mayoritas penduduknya beragama Katolik Roma. Umat
Islam banyak tinggal di bagian selatan Kota Ende
7. KEBIASAAN SOSIAL & KESOPANAN DI KOTA ENDE
Orang-orang asing di Ende sering mendapat pemakluman karena kurangnya
pengetahuan mereka tentang kebiasaan dan kesopanan penduduk setempat. Jadi
sangat dianjurkan untuk membaca buku-buku tentang kebiasaan masyarakat Ende karena topik ini penting dalam kehidupan
sehari-hari.
Kamu juga dapat meminta teman asli Ende untuk menjelaskan permasalahan ini. Di Ende, menjaga kehormatan adalah salah satu isu
yang paling penting dalam kehidupan sosial. Ketika berada dalam situasi yang
memalukan atau menyinggung kehormatan mereka, orang Ende biasanya hanya tertawa atau mencoba untuk
mengubah obyek pembicaraan untuk menyembunyikan kecanggungan, dan
tidak tanggung-tanggung mereka akan pergi meninggalkan anda.
8. MAKAN DI ENDE
Orang-orang Ende sangat menyukai budaya makan dan minum bersama.
Selama berada di Ende, orang asing pasti akan diundang untuk jamuan makan. Kebiasaan
makan masyarakat Ende sangat mirip dengan orang-orang portugal, jepang dan cina.
Dalam beberapa jamuan makan di restoran, secara umum orang-orang Ende akan
memesan berbagai menu makanan dan berbagi lauk pauk yang ada di meja makan.
Pastikan untuk mengambil beberapa jenis lauk dan memberitahu penjamu makan
bahwa rasanya lezat.
Kebanyakan orang Ende-Lio di daerah pedesaan masih terbiasa
makan dengan tangan mereka. Jangan berbicara saat makan,dan bersendawa atau
pun buang angin, jika terpaksa minta maaflah terlebih dahulu, karena itu dianggap sangat tidak sopan di meja makan,
Jika orang asing menjamu tamu Ende atau teman-temannya, jangan meninggalkan meja
sampai semua orang telah selesai makan. Apabila orang asing diundang oleh
keluarga orang Ende untuk makan malam
bersama di rumah mereka, pastikan untuk tidak duduk di ujung meja karena
biasanya posisi tersebut diperuntukkan bagi tuan rumah. dan jangan segan untuk mengucapkan kata terima kasih, karena mereka akan sangat menghargai hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar